Ajak Anak Jalan-Jalan ke Vietnam, Yuk?

Self

Mommies Daily・20 Oct 2010

detail-thumb

Setiap mendengar kata ‘Viet Nam’, yang ada di benak saya adalah negara yang lebih terbelakang dari Indonesia, dengan fasilitas dan infrastruktur yang tentunya juga jauh ketinggalan. Apalagi, mengingat Viet Nam baru saja selesai perang dengan Amerika di tahun 1975.

Makanya, saya sempat agak ragu ketika ayah saya mengajak liburan ke negara ini dalam rangka merayakan ultahnya. Bukannya apa-apa, tapi membayangkan pergi ke negara yang saya pikir lebih terbelakang dari Indonesia, dengan ayah saya yang meski masih segar-bugar tapi sudah bisa disebut manula (usianya 67 tahun), plus anggota rombongan lain di antaranya Rakata (anak saya yang baru genap berusia 1 tahun) dan adik ipar yang lagi hamil 7 bulan, kok, terasa agak terlalu ‘nekat’, ya?

Akhirnya, 2-6 Agustus 2010 lalu, jadilah saya dan keluarga menginjakkan kaki di Viet Nam. Seperti turis pada umumnya, kami ke beberapa tempat wajib kunjung, misalnya Cu Chi Tunnel, Ben Thanh Market, Mekong Delta dan lainnya.

Persis yang saya perkirakan sebelumnya, infrastruktur di Viet Nam secara keseluruhan masih di bawah Indonesia. Mal di sana nggak sekeren mal di Jakarta, hehehe.

Tapi, ada satu tempat yang membuat saya takjub dan kesan saya tentang Viet Nam berubah total. Tempat itu bernama Vinpearl. Vinpearl terletak di kota Nha Trang (sekitar 440-an kilometer dari Ho Chi Minh City). Menuju ke sana bisa naik kereta api (sekitar 11 jam) atau pesawat (kurang dari 1 jam).

Vinpearl itu semacam pulau wisata, mirip Sentosa Island di Singapura. Untuk menuju pulaunya, kita naik cable car yang melintas di atas laut. Kaget dan nggak menyangka Viet Nam sudah ‘secanggih’ itu? Sama… hehehe. Bayangan saya tentang Viet Nam sebagai negara terbelakang benar-benar terpatahkan saat berada di tempat ini  :)

Harga tiket 1 orang dewasa untuk naik cable car adalah 320 ribu Dong (sekitar Rp 160 ribu jika dirupiahkan). Mahal? Nggak juga. Karena dengan biaya segitu, bukan hanya tiket PP cable car yang didapat, tapi kita sudah bisa menikmati semua (yap, SEMUA!) fasilitas dan wahana yang ada di pulau Vinpearl, tanpa perlu menambah sepeser lagi.

Memangnya ada apa saja di Vinpearl? Wah, banyak! Ada beragam permainan seru seperti di Dunia Fantasi, aquarium raksasa seperti di Sea World, kolam renang dengan berbagai seluncuran dan wahana air seperti di Waterbom, pantai dengan pasirnya yang putih bersih (plus laut yang tenang dan aman buat berenang), berbagai pertunjukan di panggung mini (di antaranya pertunjukan sulap), hingga atraksi air mancur yang spektakuler (semacam Songs of The Sea di Sentosa Island).

Bagi yang hobi belanja, sederet toko juga bisa dikunjungi. Bahkan jika ingin sekadar berjalan-jalan pun, trotoar super lebar dengan pohon-pohon teduhnya siap menaungi. Senangnya lagi, nggak ada satupun sampah atau sisa bungkus makanan/minuman terlihat. Benar-benar bersih!

Pokoknya, setiap sudut di pulau ini benar-benar didedikasikan untuk menghibur. Mengingat nggak perlu bayar lagi untuk menikmati seluruh wahana sepuasnya, menurut saya, sih, harga segitu worth it banget :)

BTW, untuk pertama kalinya juga, di sini Rakata diajak naik komidi puter oleh ayah saya. Nggak tanggung-tanggung, mereka naik sampai 3 kali, hehehe.

Asyiknya lagi, meskipun merupakan tujuan wisata, harga makanan/minuman di Vinpearl tetap normal dan nggak ‘digetok’. Untuk paket hemat, misalnya, hanya dengan 20 ribu Dong (sekitar Rp 10 ribu) sudah bisa memilih mau menu hotdog dengan french fries, nugget dengan french fries atau mie bakso. Murah!

FYI, kereta gantung yang mengantar-jemput ke pulau ini beroperasi dari jam 08.00-22.00. Saran saya, sih, biar puas (dan sempat) menikmati semua wahana yang ada, datang ke sini sejak pagi atau siang… ogah rugi dong, hehehe.

6 Tips Liburan Ke Viet Nam

  • Lupakan stroller, karena nggak semua jalanan di Viet Nam ‘ramah’ pada stroller. Gunakan baby carrier untuk menggendong bayi atau toddler yang belum bisa jalan. Tapi, jangan heran jika Anda jadi pusat perhatian saat menggunakan baby carrier. Nampaknya, baby carrier belum terlalu populer di Viet Nam. Bahkan, beberapa orang sampai memotret suami saya yang lagi menggendong Rakata! Berasa jadi artis, hehehe. Di sisi lain, bisa jadi ladang bisnis tuh… ada yang mau jualan baby carrier di sana?
  • Meski anak Anda sudah lumayan besar, jangan biarkan menyeberang jalan sendirian. Nggak seperti di Indonesia, kendaraan di sana nggak akan mengurangi kecepatannya sekalipun beberapa meter di depannya ada yang menyeberang. Tour guide saya bahkan cerita, setiap tahunnya ada 10.000 orang tewas di jalanan karena kecelakaan kendaraan bermotor! Biar aman, tunda keinginan menyeberang hingga jalanan relatif sepi, ya.
  • Jangan pelit mengeluarkan uang lebih untuk ikut private tour jika pergi bersama bayi/balita. Bukan hanya kendaraan yang digunakan lebih nyaman, jadwal tour juga lebih fleksibel dan nggak dikejar waktu.
  • Jika mau hemat, nggak perlu pesan banyak kamar hotel. Soalnya, dalam 1 kamar tipe standar yang terdiri dari 2 tempat tidur, ternyata muat 4 orang meski tanpa extra bed. Maklum, masing-masing tempat tidurnya ukuran queen size!
  • Sebelum berangkat, sebaiknya Anda menukar rupiah dengan dolar Amerika, bukan Dong, karena nilai tukar Dong di Jakarta agak rendah. Di Viet Nam, hampir semua tempat menerima pembayaran dengan dolar Amerika kok, termasuk kios pinggir jalan.
  • Bawa gambar sapi, ayam, babi, dan lainnya. Mengingat kemampuan berbahasa Inggris orang Viet Nam agak terbatas, gambar-gambar ini akan berguna saat Anda memesan makanan, terutama bagi yang Muslim.
  • Yang terakhir, sekedar info saja bahwa untuk berpergian ke Viet Nam bagi WNI tidak diperlukan Visa dan ada dua kota besar yang bisa dijadikan entry door adalah Ho Chi Minh City dan Ha Noi.

    *Diceritakan oleh Amelia Yustiana untuk Mommiesdaily