Belakangan ini anak-anak saya rada lebih wild dari biasanya. Maklum aja deh, kalo anak sudah lebih dari dua, kaya ada gank kecil dirumah. Biasanya mereka suka bikin konspirasi antara anak yang satu dan yang lainnya.
Malah aneh kalo tiga-tiganya ada di rumah dan suasana tenang, nah itu harus di selidikin tuh. Pasti ada sesuatu yang sedang di perbuat, yang bisa membahayakan kerapihan rumah. Misalnya, lagi main makeup - makeupan pake alat-alat makeup ibunya!. Walaupun kalo dilihat dari sisi lain, nilai positifnya mereka punya sense of art.
Atau percobaan ilmiah dengan mencampur berbagai macam shampoo dalam satu wadah,untuk mengetahui dari campuran mana yang menghasilkan gelembung terbesar. Lagi-lagi kalo mau dilihat sisi positifnya, mereka punya sense of experiment.
Atau yang lebih parah main salon-salonan, dengan saling menggunting rambut satu sama lain, yang udah kejadian 2 kali sama anak-anak. Nilai positifnya disini, bahwa dalam keadaan seperti ini mereka saling tolong-menolong. Si kakak misalnya akan menolong potongin rambut si ade. Karna si abang pikir, ade kelihatan cool kalo di poni. Itu alasan yang diberikan mereka kemaren waktu saya kaget liat rambut si ade tinggal sepotong.
Atau waktunya berangkat sekolah biasanya diawali dengan ngobrol, sampe acara ganti baju yang harusnya 5 menit malah jadi 15 menit baru selesai. Belum lagi setiap kali waktunya makan sambil ngobrol juga. Balik lagi saya liat nilai positifnya saja, yaitu adanya jalinan komunikasi yang baik antara kakak, abang dan ade. Walaupun kadang-kadang bingung juga ya, kok mereka gak kehabisan bahan pembicaraan sama sekali.
Setelah berusaha selalu mengambil positif dari setiap tingkah laku anak-anak, akhirnya saya merasa, I have to do something nih. Alasannya supaya gak cuma pegel hati nahan marah dan berusaha ngambil positifnya aja (secara semua di sini harus ngelakuin sendiri jadi kadang kadang, urat sabar udah putus, di sambung lagi, putus lagi, sambung lagi).
One morning saya tiba-tiba punya ide untuk ngasih point setiap kali mereka melakukan aktivitas. Gak banyak sih macemnya cuma disaat-saat mereka harus tenang aja. Kaya misalnya :
Bentuk pointnya adalah gambar, seperti dibawah ini:
Aturan mainnya adalah:
Sebenernya sih, sistem point ini biasanya di lakukan di sekolah-sekolah disini. Tapi saya pikir, kenapa nggak saya lakuin juga di rumah. Dan ternyata mereka malah berlomba-lomba untuk mendapatkan smiley hijaunya itu, karena selain bangga journal mereka penuh dengan smiley hijau, mereka juga dapet reward ice cream juga. Bukannya saya kejam memperbolehkan anak untuk makan ice cream hanya seminggu sekali. Tapi biar mereka bisa merasakan juga kenikmatan yang didapat walaupun dari sebuah hal kecil, kaya ice cream yang cuma seminggu sekali. Itu juga kalo nggak ada smiley merahnya tiga kali, kejam memang tapi apa boleh buat.
Untuk beberapa saat ini sih, sistem point ini masih seru. Tapi mungkin bulan depan lain lagi ceritanya. Mungkin bisa dicoba reward baru?.
* Dikirimkan oleh Miu Handhayani. Thank you ya Miu :)