Apalah Arti Sebuah Nama?

Bagi saya, memberi nama anak jadi tantangan tersendiri. Saya mau nama yang unik, nggak pasaran, catchy, dan sesuai dengan kepribadian saya dan suami. Ribet ya?

Saat hamil di trimester awal, suami tiba-tiba bilang “Anak kita pokoknya namanya harus Langit. Atau kamu mau Bumi?”. Kebetulan sahabat saya, nama anaknya Bumi, maka saya langsung menolak dan memilih Langit.

Kenapa Langit? Sebelum hamil, kebetulan saya dan beberapa teman juga suami, punya production house kecil-kecilan yang namanya Biru Langit Production. Selain itu, suami yang pecinta alam serta saya yang sok puitis juga mendukung pemberian nama ini. Selain itu, ada makna filosofisnya loh!

Saya dan suami berasal dari lingkungan yang berbeda jauh. Dia dengan kegiatan pecinta alamnya, dan saya dengan mall serta café-café. Suami sejak SMP sudah merantau, sementara saya tak bisa hidup tanpa orangtua. Suami sifatnya cuek luar biasa, sementara saya perhatian *ceile* dan butuh diperhatikan oleh orang-orang sekitar. Tapi perbedaan kami, dunia kami, tetap kami berpijak diatas bumi yang sama dan dibawah naungan langit yang sama. Sehingga kami percaya, tak peduli betapapun sibuknya kami dengan dunia masing-masing, ada Langit yang menyatukan kami berdua *suit-suit…*

Untuk nama lengkap Langit, kami sempat adu pendapat. Saya sudah cari sana-sini, mulai dari beli buku nama-nama bayi sampai googling dan menemukan website-website berikut ini:

www.babynames.com atau

www.babycenter.com

Atau bahkan cari-cari inspirasi di thread Mommies Daily forum yang ini. Tapi belum ada yang sreg :) Apalagi kami berkeinginan, nama Langit posisinya ada di depan, bukan ditengah atau dibelakang. Plus namanya juga bukan yang berasal dari bahasa apa berarti apa. Misalnya *yang saya inget* Romero yang berarti pengembara atau Naja (nama yang kebetulan saya sukai, suka saya jadikan tokoh di cerpen-cerpen saya) yang berasal dari bahasa Arab berarti menyelamatkan. Pokoknya kami mau namanya yang harfiah. Titik.

Sebelumnya saya memilih 2 nama saja, 1 untuk laki-laki yaitu Langit Matangin Senja, serta 1 lagi perempuan yaitu Langit Kilau Pelangi. Awalnya suami nggak setuju, tapi saya bilang, “Saya kan yang hamil Langit, bawa dia kemana-mana. Saya mau pemberian nama ada di saya. Toh keinginan kamu nama depan anak kita, langit, udah dipenuhi”. Hihihihi….

Memilih nama untuk anak memang susah-susah gampang. Jauh sebelum punya anak, bahkan masih single, saya memang bercita-cita menamakan anak dengan nama-nama yang tersedia di alam. Bintang, Rembulan, Samudera, Ombak, dan lain sebagainya. Tapi begitu detik-detik melahirkan datang dan harus memilih, baru sadar bahwa nama anak yang akan saya pilih berarti akan disandang oleh si anak seumur hidupnya.

Jadi, walaupun kata Shakespeare “apalah arti sebuah nama” tapi menurut saya, nama adalah doa. Pastinya semua orangtua memberikan nama anak nggak main-main dan punya arti tersendiri dimana orangtuanya punya harapan akan nama tersebut. Benar nggak?