banner-detik
HEALTH & NUTRITION

Masalah Kulit Pada Bayi

author

kirana2125 Feb 2010

Masalah Kulit Pada Bayi

Bayi sering mengalami masalah kulit karena kelenjar minyaknya masih belum berkembang sempurna. Ini biasanya akan membaik di usia sekitar 3-4 bulanan, dan bisa sampai 6 bulan. Gangguan kulit pada bayi di Indonesia yang paling umum diantaranya ruam popok dan biang keringat. Mungkin karena faktor cuaca juga. Tapi selain dua ini masih ada lagi beberapa gangguan lain, seperti kerak kepala dan ruam susu.

1. Ruam Popok (Diaper Rash/Ammoniacal Dermatitis)

Ruam popok umumnya terjadi karena terlambat mengganti popok ketika bayi pup. Pup bayi bersifat lebih asam ketimbang pipisnya. Itu sebabnya ruam popok lebih sering terjadi pada bayi ketika frekuensi pup lebih sering ketimbang biasanya. Alergi terhadap satu merk diaper juga bisa jadi sebab. Ini juga dialami anak saya. Maksud hati ganti diaper yang kabarnya daya tampungnya paling kuat, eh ternyata malah jadinya ruam-ruam parah. Saya perhatikan diaper yang ada warna biru di pad-nya juga lebih gampang bikin ruam ketimbang yang putih. Ruam popok pada kondisi yang parah bisa menimbulkan semacam bintil kecil-kecil, melepuh dan pecah. Kalau sudah pecah, maka akan rentan infeksi.

Penanganan:

  • Rajin mengganti popok/diaper.
  • Memberikan krim bayi anti ruam popok, terutama yang mengandung zinc juga bisa membantu. Kandungan zinc dalam krim bayi memang ditujukan untuk menahan air supaya ngga langsung kena kulit. Zinc bersifat water barrier.
  • Bagian yang biasa tertutup diaper, diangin-anginkan sebentar sebelum dipakaikan diaper lagi. Jadi kulitnya sempat agak kering sebelum ketutup dan lembab lagi.
  • Bila kondisi tidak membaik, dokter mungkin akan memberikan krim anti jamur bila dicurigai penyebabnya jamur atau krim antibiotik bila penyebabnya bakteri.
  • Waktu itu si Dellynn alias D2 sudah pernah dapet garamycin dan elocon dari dokter. None works as expected. Akhirnya saya pake Zwitsal baby cream with zinc aja. Eh malah keliatan membaik walau sampai sembuh sama sekali membutuhkan waktu yang cukup lama. Gak papalah ketimbang dihajar antibiotik dan steroid banyak juga malah nggak membaik.

    2. Biang Keringat (Heat Rash)

    Biang keringat atau keringet buntet kalo orang Jawa bilang terjadi karena proses pengeluaran minyak/keringat pada bayi belum lancar. Jadi kalau kepanasan karena baju atau selimut yang terlalu tebal atau berlapis-lapis, beda dengan orang dewasa yang bisa berkeringat, bayi belum memiliki sistem untuk mengatur suhu tubuhnya. Akhirnya timbul bintik-bintik kecil kemerahan.

    Bintik-bintik ini akan berangsur hilang saat tubuh mulai mendingin. Mandi dengan air suam-suam kuku juga bisa membantu.

    Perlu diwaspadai, ketika bayi kepanasan resiko SIDS (sudden infant death syndrome) jadi meningkat.

    Penanganan:

  • Mandi air hangat atau seka air suam-suam kuku pada daerah yang berbintik-bintik.
  • Jaga supaya bayi tidak kegerahan atau kepanasan. Baju tidak perlu berlapis-lapis, bahkan saat cuaca hujan. Cukup selapis dan lengan panjang saja. Tidak seperti yang dikhawatirkan, sebenarnya bayi cukup berpakaian biasa saja.
  • Minyak telon juga tidak perlu karena fungsinya lebih penting ketika sakit perut, kembung atau agak kolik. Minyak telon selain hangatnya, baunya juga bisa meredakan sakit perut. Tapi kalo sudah biasa pakai tiap hari, malah jadi kebal dan ngga bikin sakit perut membaik.
  • 3. Kerak Kepala (Cradle Cap/Infantile Seborrhoeic Eczema)

    Penyebab kerak kepala belum bisa dipastikan. Tapi ada beberapa yang berpendapat kalo salah satu sebabnya adalah sisa lemak bayi yang masi terbawa setelah lahir. Kerak kepala mirip dengan ketombe pada orang dewasa. Gangguan ini tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya saat bayi berusia sekitar 6 bulan.

    Penanganan:

  • Jangan gunakan obat/sampo anti ketombe dewasa pada bayi.
  • Gunakan sampo bayi, mineral oil, atau baby oil sambil dipijat. Kulit kering akan terlepas sendiri saat digosok lembut.
  • Bila kedua cara tersebut tidak berhasil, mungkin dapat dikonsultasikan ke dokter.
  • 4. Jerawat Bayi

    Jerawat bayi umumnya timbul saat bayi berusia 3 atau 4 minggu. Biasanya timbul di pipi, dagu, atau dahi bayi berupa bintik-bintik merah. Penyebabnya adalah sisa hormon yang masi terbawa bayi dari rahim. Gangguan ini biasanya menghilang sendiri setelah bayi berusia lebih dari 3 bulan.

    Penanganan:

  • Sering membersihkan muka bayi dengan air hangat.
  • Keringkan dengan seksama.
  • Jangan memencet atau men-scrub jerawat karena akan menimbulkan iritasi yang lebih parah atau bahkan infeksi.
  • 5. Kulit Kering

    Kadang bayi mengalami kulit kering atau bersisik. Ini biasanya terjadi di daerah punggung atau lengan, daerah yang biasa berkeringat. Gangguan ini juga tidak berbahaya dan nantinya menghilang dengan sendirinya saat bayi berusia 4-6 bulan.

    Penanganan:

  • Rajin mengelap kulit yang berkeringat dengan kain/handuk kering. Jangan menunggu keringat kering sendiri.
  • Pada bagian yang bersisik, oleskan baby lotion.
  • Saat memandikan, gosok lembut kulit yang kering. Biasanya sebagian akan luruh bersama sabun dan air.
  • 6. Eksim (Eczema/Dermatitis Atopic)

    Dermatitis atopik (DA) cirinya berwarna merah, bersisik, kering, dan gatal. Umumnya yang terkena adalah bagian-bagian lipatan kulit seperti lekukan lengan ato belakang lutut. Namun bisa juga timbul di muka sekitar mulut dan pipi. Gangguan ini hilang timbul, dan bisa diperparah cuaca dingin atau kering.

    Banyak anggapan bahwa kondisi ini disebabkan oleh air susu ibu yang terkena kulit sensitif bayi sehingga menimbulkan iritasi, namun anggapan ini tidak benar. Pada bayi ASI, iritasi tersebut bisa timbul karena bayi alergi terhadap makanan yang dikonsumsi ibunya

    Penyebab dermatitis atopik belum diketahui secara jelas. Namun gangguan ini cenderung menurun, sehingga diperkirakan berkaitan dengan alergi. Pada kebanyakan anak, makin besar makin berkurang/jarang keluhan ini. Tapi bagi sebagian orang akan tetap terbawa sampai dewasa.

    Penanganan:

  • Hindari pemicu, misalnya dengan rajin membersihkan debu dan tungau.
  • Pada keluhan yang ringan bisa diredakan dengan pelembab kulit, sabun lembut, dan melembabkan udara (dengan menguapi kamar misalnya).
  • Pada keluhan yang berat akan diresepkan krim kortikosteriod dan obat anti gatal.
  • Sumber:

    http://www.ivillage.co.uk/pregnancyandbaby/experts/famgp/articles/0,,30_180599,00.html

    http://www.merck.com/mmhe/sec23/ch267/ch267g.html

    http://www.associatedcontent.com/article/6290/common_baby_skin_conditions.html?cat=25

    Image Source:

    mayoclinic.com, skinsight.com, personal documentation (biang keringat)

    Share Article

    author

    kirana21

    FD/MD resident


    COMMENTS


    SISTER SITES SPOTLIGHT

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan