banner-detik
HEALTH & NUTRITION

Radang Mata (Conjunctivitis)

author

kirana2103 Feb 2010

Radang Mata (Conjunctivitis)

Sejak seminggu lalu mata Darris agak merah dan cepet kotor. Belum curiga apa-apa sih. Kelihatannya cuma sembab dan berair aja. Saya pikir efek dari batuk pileknya yang memang serumah jadi pingpong bikin tidak ada yg benar-benar sembuh.

Pulang sekolah hari Senin matanya agak kotor, mukanya juga. Penuh lendir kering walau sudah dibekali tisu.

Selasa pagi bangun tidur, kotor banget matanya. Sampai lengket. Habis mandi dan dibersihkan memang tidak terlalu keluar lagi sih. Tapi mata mulai merah walaupun tetap saya suruh sekolah. Pulangnya baru kelihatan bahwa matanya merah seperti habis dikucek-kucek kelilipan, dan banyak kotorannya juga. Okeh, besok nggak usah sekolah deh daripada nularin satu sekolah nanti.

Hari itu juga saya baru perhatikan, Devan mata kanannya juga mulai gampang kotor. *sigh* ketularan deh.

Tapi setelah saya lihat-lihat lagi, mata keduanya tidak sampai merah. Cuma pinkish (kok kayak ngomongin blush-on ya? :P), mirip habis nangis.

Rabu bangun pagi lengket deh mata Darris dua-duanya dan Devan yang kanan. Waktunya cari info apa harus segera ke dokter atau bisa diobservasi dulu di rumah.

Step 1. Buka Mayoclinic.com, keyword: Pink Eye, Conjunctivitis

Hmm...ternyata ada dua jenis conjunctivitis. Bakterial dan viral (virus). Gejala umumnya sih mirip. Tapi yang paling menonjol diliat discharge (kotoran)-nya dan mata yang terinfeksi (walau yang belakangan ini tidak mutlak).

Bakterial:

  • lebih banyak, lebih kental, lebih lengket
  • warnanya putih atau hijau
  • mata yang terinfeksi: keduanya bersamaan
  • Viral:

  • lebih sedikit, dan cenderung kayak berair aja
  • warnanya kuning atau bening
  • mata yang terinfeksi: salah satu dulu, terus selang berapa hari kemudian satunya ikut ketularan.
  • Step 2. Penanganan

    Untuk yang viral, tidak ada obatnya. Penyakit akibat virus akan mereda sendiri tergantung daya tahan dan kebiasaan sehari-hari. Biasakan sering mencuci tangan bila terkena kotoran mata supaya tidak menulari mata yang lain (pada kasus satu mata yg terkena) atau mata orang lain.

    Untuk yang bakterial, ada obat tetes matanya atau salep mata. Kasus pada anak-anak biasanya dikasih salep mata, soalnya lebih mudah ngolesin salep ketimbang netesin obat ke mata. Namun efek sampingnya dapat mengaburkan penglihatan dalam 20 menit setelah pemberian.

    Konsultasikan pada dokter dulu ya sebelum memutuskan memberi obat, biar dipastikan gejala-gejalanya lebih ke bakterial atau viral.

    Ada beberapa kasus yang mata sampe merah banget dan kotorannya keluar terus walaupun lagi beraktifitas sehari-hari. Mata juga sampe bengkak dan menonjol.

    Oiya, jangan lupa kalo ada alergi penisilin dan sejenisnya, jangan dikasi garamycin ya. Nanti peradangannya makin parah.

    Darris dan Devan saya lihat tidak parah, soalnya:

  • sekarang hari ke 4-5 udah mulai membaik.
  • mata udah tidak begitu sembab, walau masih banyak kotoran waktu bangun tidur.
  • kotoran tidak banyak dan bisa dibilang nyaris tidak ada kalo anak sedang tidak tidur.
  • kotoran cenderung berwarna kuning (kemungkinan penyebabnya virus)
  • Jadi saya cukup home treatment aja, dikompres-kompres saja pake kain basah yang hangat.

    Tapiii...kok mata saya sekarang yang pedes ya?

    *hadeuh...*

    O, ya, untuk newborn yang kadang suka belekan juga, biasanya penyebabnya lebih karena saluran air mata masih belum bekerja sempurna, masih suka tersumbat. Cara penanganannya adalah dengan membersihkan mata dengan kapas yang dibasahi air hangat dan memijat lembut pangkal hidung. Detilnya bisa dibaca di artikel Belekan pada Mata Bayi.

     

    sumber:

  • http://mayoclinic.com/health/pink-eye/DS00258
  • http://medhelp.org/posts/Eye-Care-Archive/Pink-Eye---Bacterial-Conjunctivitis/show/371495
  • http://www.ehow.com/how_5649405_tell-between-bacterial-viral-conjunctivitis.html
  • image source

    Share Article

    author

    kirana21

    FD/MD resident


    COMMENTS