Hidung Mampet Bikin Mumet

Health & Nutrition

affi・11 Dec 2009

detail-thumb

88188750Beberapa hari yang lalu, pada saat saya sedang ke Bandung untuk pekerjaan, suami mengirimkan pesan singkat "Aluf bersin-bersin, badannya anget." Kalau dulu, waktu dia masih berumur beberapa bulan, saya pasti panik mendengar kabar seperti itu. Tapi sejak saya lebih banyak mengetahui fakta seputar 'penyakit-penyakit' anak yang umum dan cara penanganannya, saya jadi tahu apa yang harus dilakukan. I know what to expect, what to do and I feel like I have a control over the situation and it makes me feel calmer.

Malam itu Aluf tidurnya agak gelisah karena hidungnya mampet. Besokannya dia masih jadi 'anak ingusan' walaupun temperaturnya sudah normal, ia masih tetap ceria dan makannya buanyak. Malamnya tidurnya sedikit lebih tenang. Keesokan harinya ingusnya jauh berkurang dan malam harinya napasnya sudah lancar jaya karena hidungnya tidak tersumbat lagi dan tidurnya pun tenang (ngorok malah hihihi).

Mungkin kalau dalam beberapa hari itu neneknya ada di rumah saya, dia pasti akan bertanya: "Dikasih obat apa? Kok cepet sembuhnya?" dan jawaban saya adalah: "Nggak dikasih obat apa-apa."

Ya, ini ilmu yang saya dapat dari buku-buku, para ibu-ibu cerdas di forum Mommies Daily dan juga para dokter di nosecleanerMarkas Sehat yang sering menjelaskan ke saya ketika saya membawa Aluf imunisasi. Batuk pilek umumnya disebabkan oleh common cold virus. Walaupun si anak demam, batuk dengan suara "berat", mengeluarkan lendir yg hijau dari hidungnya atau memuntahkan lendir, ini biasanya disebabkan oleh virus, bukan bakteria. Tidak ada obat yg terbukti efektif untuk mengatasi batuk pilek jadi sebaiknya memang tidak diberikan obat, apalagi antibiotik. Biasanya Aluf saya kasih obat penurun panas (paracetamol) kalau demam saja.

Sepanjang pengamatan saya, kalau Aluf pilek bisa ditelusuri kok dia ketularan dari siapa. Berhubung dia belum sekolah, kalau tidak dari orang rumah (saya, papanya atau embaknya) ya dari sepupu-sepupunya. Biasanya walaupun batuk pilek, mahluk mungil ini tetap pecicilan, tapi yang sering membuat dia terganggu adalah hidung mampetnya itu. Saya juga kasihan sih melihat dia tidurnya gelisah, jadi hal-hal yang saya lakukan untuk mengatasi masalah ini dan sudah terbukti manjur adalah:

  • Sering-sering membuang lendir di hidungnya. Sekarang Aluf sudah bisa disuruh 'nyingsring' (kata orang Jawa :D) alias membuang ingusnya sendiri, tapi dulu waktu dia masih bayi, saya sedot saja dengan menggunakan alat penyedot lendir seperti di gambar.
  • Mengoleskan balsem khusus bayi sebelum tidur. Dulu waktu bayi, dianjurkan oleh dokter merknya Transpulmin BB, sekarang setelah Aluf berusia 2 tahun, saya gunakan Vicks.
  • Membuat uap panas di dalam kamar. Saya tuangkan air panas di dalam ember kecil, letakkan di kamar (hati-hati ya jangan diletakkan di tempat yang bisa tersenggol orang) dan saya teteskan minyak angin ke ember tersebut. Ini cara efektif banget, bisa membuat Aluf hidungnya lega dan tidur tenang selama beberapa jam. Kalau airnya sudah tidak panas lagi, saya didihkan air lagi dan mengulangi step-stepnya tadi. (Kalau ngantuk ya embaknya yang saya mintain tolong :D)
  • Posisi terlentang biasanya membuat hidungnya makin tersumbat, jadi saya sering-sering mengubah posisinya jadi tengkurap atau menyamping.
  • Dulu saya sempat memakai tetes hidung seperti Breathy, tapi saya tidak merasa ini efektif karena: 1) susah banget netesin ke anak yang nggak mau diem ini 2) manjurnya cuma sebentar, tidak sampai 1 jam sudah mampet lagi hidungnya
  • Sering-sering minum air putih
  • Sekian tips-tips dari saya semoga berguna :D Mungkin ada yang mau nambahin?

    Photos from getty images and pigeon.co.id